Jumat, 08 Oktober 2010

persamaan gerak










    
1.1        PERSAMAAN GERAK
Seperti kita ketahui, suatu benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut berubah terhadap suatu titik acuan. Untuk mempermudah mempelajari konsep gerak suatu benda, maka gerakan benda tersebutdinyatakan dalam suatu persamaan matematika yang disebut persamaan gerak.

1.1.1        Posisi
Untuk menggambarkan gerak suatu benda dalam bidang atau dalam ruang, terlebih dahulu kita mengetahui posisi benda tersebut, posisi suatu benda akan kita nyatakan dalam bentuk vektor.

a.      Vektor Satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor yang besarnya satu satuan.apabila kita memiliki vektor A yang besarnya A = ׀A׀, maka vektor satuan yang searah dengan vektor  A adalah vektor a dan dirumuskan sebagai berikut.

a =

dalam vektor-vektor satuan i,j, dan k. sebagai contoh, vektor A pada gambar
1.1  dapat dinyatakan sebagai berikut.

A    = Ax + Ay
                   = Ax i + Ay j
       = A cos α i + A sin α j
   y
Ay                                                                A


Ay = Ay j


 j
 
              α
                               i                              Ax                       x
                                     Ax = Axi




b.      Vektor posisi
Vektor posisi adalah suatu vektor yang menyatakan posisi dari suatu titik. Pada gambar 1.3 titik P memiliki koordinat P(x,y,z), maka vektor posisi titk P relatif terhadap pusat koordinat didefinisikan sebagai

R = OP = xi + yj + zk
dan besarnya vektor r yaitu:
r = |r| = 2

       y
       Y


                                             P(x,y,z)

                        r
        j
                   i                                    x
      O                                                                  x
        k


z


Apabila  memiliki titik lain, yaitu Q yang memiliki koordinat Q(xQ,yQ,zQ), maka vektor posisi Q relatif  terhadap titik P yang bukan merupakan pusat koordinat dan memiliki koordinat P (xp,yp,zp).

rPQ = PQ = OQ – OP = rQrP
      = (xQ – xp) i + (yQ – yP) j + (zQ – zP) k
Dan besarnya vektor rPQ = |rPQ| =

1.1.2        Kecepatan
Kecepatan merupakan besaran vektor yang menyatakan laju perubahan posisi (perpindahan) terhadap waktu. Selama benda bergerak , mungkin saja kecepatanya berubah, baik besar maupun arahnya.

a.      Kecepatan rata-rata
Kita mendefinisikan  rata-rata vr, seperti pada pembahasan tentang gerak lurus, yaitu sebagai hasil bagi antara perpindahan dan interval waktu:
v=

b.      Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat sebagai laju perubahan posisi sesaat, yaitu limit kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol.

v =   =
v =
v = vxi + vyj + vzk

c.       menentukan posisi dari fungsi kecepatan
Apabila kecepatan benda pada setiap saat v (t), posisi awal (r0), dan waktu awal gerakan (t0) diketahui, maka posisi benda tersebut dapat ditentukan berdasarkan dua cara, yaitu metode integral dan metode grafik.

1.1.3        Percepatan
Percepatan merupakan besaran vector yang menyatakan laju perubahan kecepatan terhadap waktu.Seperti halnya kecepatan,kita mengenal adanya percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.

a.      Percepatan rata-rata
Tinjau suatu benda yang bergerak sepanjang lintasan melengkung seperti tampak pada gambar 1.9.

   v1
                                                   v2


                      P2






   P1                                ar





Apabila dinyatakan dalam vektor satuan, maka
ar =  =
a= arxi + aryj + arzk

dengan


ar   = vektor percepatan rata-rata (m/s2)
arx = komponen percepatan rata-rata pada sumbu x (m/s2)
ary = komponen percepatan rata-rata pada sumbu y (m/s2)
arz = komponen percepatan rata-rata pada sumbu z (m/s2)

b.      Percepatan sesaat
Percepatan sesaat didepinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sesaat, yaitu limit kecepatan rata-rata ketika interval waktunya mendekati nol.

a =   =
a =
a = axi + ayj + azk


1.2  PERPADUAN GERAK
Jenis gerak dalam bidang datar yang cukup penting dan menarik serta sudah mampu menjawab berbagai persoalan yang sering muncul adalah gerak bidang datar sebagai hasil perpaduan dua gerak lurus beraturan dan perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan.

1.2.1        Perpaduan Dua Gerak Lurus Beraturan
a.      Resultan vektor perpindahan dalam komponen-komponen
 y

                                                           s2


                                                     ∆2


                        α                 s1
                                 θ1
                                                                           x
   Gambar 1.12 melukiskan dua perpindahan s1 dan s2.
vektor resultan S dapat dinyatakan ke dalam vector s1 dan s2 sebagai berikut:
S=s1 + s2
c.       Perpaduan dua gerak lurus beraturan dan saling tegak lurus
Untuk menghitung  besar vector resultan baik untuk perpindahan s maupun kecepatan v , digunakan rumus pyhtagoras:

S = , dan

V =

sy                                                                       s                  vy                                                                       v







        α                                                                           α
                                                  sx                                                                       vx

1.2.2        Perpaduan Gerak Lurus Beraturan dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan
a.       Gerak dalam bidang horizontal
Perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan akan menghasilkan gerak parabola.

b.      gerak dalam bidang vertikal
Perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan dalam idang vertical, sepirta halnya dalam bidang horizontal, juga akan menghasilkan gerak parabola.

1.3              PERSAMAAN FUNGSI POSISI SUDUT, KECEPATAN SUDUT, DAN PERCEPATAN SUDUT

1.3.1        POSISI SUDUT
Persamaan fungsi posisi sudut θ terhadap waktu t secara umum dapat dirumuskan sebagai brikut.

θ(t) = a + bt + ct2 + … + ztn
dimana a, b, c, . . . z adalah konstanta, dan 1, 2, . . . n adalah nilai eksponen.

Sedangkan perpindahan posisi sudut ∆θ dari waktu t1 dengan posisi sudut θ1 ke waktu t2 dengan posisi sudut θ2 dapat dirumuskan dengan.

∆θ = θ2 – θ1

1.3.2    KECEPATAN SUDUT
kecepatan sudut rata-rata ωr didefinisikan sebagai laju perubahan posisi sudut ∆ω terhadap interval waktu ∆t

ωr =

1.3.3        PERCEPATAN SUDUT
percepatan sudut rata-rata αr didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sudut terhadap nterval waktu.

αr =

percepatan sudut sesaat didefinisikan sebagai limit laju perubahan kecepatan sudut ketika interval waktu mendekati nol.

α =  =

1.3.4    KINEMATIKA ROTASI

a.      Gerak rotasi beraturan
gerak rotasi beraturan adalah gerak rotasi pada sumbu tetap yang memiliki kecepatan sudut konstan atau percepatan sudutnya sama dengan nol.
θt = θ0  +

jika kecepatan sudut ω konstan, maka dengan metode integral diperoleh
θt = θ0  + ω
    = θ0  + ω = θ0  + ω (t – 0)
 θt = θ0  + ωt
 


b.      Gerak berubah beraturan
ωt = ω0  +
jika kecepatan sudut α konstan, maka dengan metode integral diperoleh
ωt = ω0  + α
    = ω0  + α = ω0  + α (t – 0)
 ωt = ω0  + αt


Tidak ada komentar:

Posting Komentar