cerpen
created by: dina wiladatika
‘Tak kuduga’
Adzan subuh membangunkanku dari tidurku. mataku terbuka dan langsung menatap langit-langit kamarku. Tak seperti biasanya pagi itu ku terbangun dari tidurku tepat pukul 05.00 pagi. Beberapa saat setelah membersihkan tempat tidur, ,ku mulai menyiapkan perlengkapan sekolahku dan menyiapkan diri untuk pergi kesekolah dan sambil mengerjakan pekerjaan rumah.
Tepat pukul 06.30 pagi, aku berangkat kesekolah dengan sepeda motor pribadiku. disekolah aku mempunyai sahabat yang bernama tika. dia tepat duduk disebelah ku .Kami berteman sejak kami masih SD dan hingga kami SMA sekarang ini. aku menganggapnya seperti saudaraku perempuanku sendiri, karena persahabatan kami telah berjalan sangat lama.
20 menit aku memerlukan waktu untuk tiba disekolah.setiba disekolah aku memarkirkan sepeda motorku tepat disamping motor sahabatku tika. bel tanda masuk berbunyi , aku bergegas untuk segera menuju ruang kelas ku. setelah beberapa menit aku tiba dikelas, ibu guru masuk keruangan untuk mengajar.
dua jam pelajaran telah berlangsung, hingga bel istirahat pun tiba. ibu guru mengakhiri pelajaran dan kami segera bergegas keluar kelas untuk beristirahat sejenak sambil menikmati jajanan kantin yang berada tepat disamping kelas ku.
tak terasa waktu istirahat pun berakhir, bel tanda masuk berbunyi. aku dan teman-temanku segera masuk keruang kelas. pak guru telah mamasuki ruang kelas dan aku pun segera mengeluarkan buku pelajaran dari tasku.
tak terasa setengah jam telah berlalu. semua siswa fokus memperhatikan semua yang dijelaskan oleh bapak guru didepan kelas, kecuali aku, , , aku sibuk mencari dompet yang ada didalam tasku. semua buku dan seluruh isi tas sudah kukeluarkan, tapi tak ku temukan juga. ku mulai mengingat ketika ku menyiapkan buku dan memasukkan dompet kedalam tasku. seingatku dompet itu memang sudah kumasukkan. tapi ku bingung ternyata tak ada didalam tasku.
ku mulai menanyakan kepada teman-temanku satu per satu, tapi setelah kutanyakan mereka menjawab tidak tahu. ketika kumenanyakan kepada tika ,ia menjawab tidak tahu, dengan raut wajah yang berbeda.
kuterus sibuk mencari dompetku, hingga terjadi sedikit keributan. bapak guru mulai memperhatikan apa yang sedang kukerjakan.
“ina, apa yang sedang kamu cari ? Tanya pak guru
“dompet saya hilang pak, !” jawabku
“baiklah, semuanya apakah kalian ada melihat dompet ina?” kata pak guru
“tidak !!!!!!!!!!!!! “ jawab teman-teman serentak
kemudian pak guru memutuskan untuk memeriksa semua tas teman-temanku satu per satu.
pak guru mulai memeriksa satu per satu tas teman-teman ku, tetapi tak ditemukan juga. terakhir tas sahabatku tika, dan ku berpikir tidak mungkin tika yang menambil dompetku, karna ia adalah sahabat baik ku.
setelah diperiksa , dan ternyata pak guru menemukan sebuah dompet berwarna ungu dengan hiasan bunga didepannya. lalu pak guru bertanya kepada ku, ,” ina, apakah ini dompetmu? “
“ ya pak, , ,benar itu dompet saya, ,” jawabku
ku terdiam, bingung ,dan hampir tak percaya. tak ku duga sahabatku melakukan hal itu. entah apa yang membuatnya harus melakukan semua itu. setahuku ia adalah anak dari keluarga yang cukup mampu , , tapi…………ah ` sudahlah , , semua telah terjadi. tika hanya terdiam dan merasa malu. ia hampir tak dapat berkata apa-apa, setelah semua teman-temanku tahu , , bahwa ternyata ia yang mengambil dompetku.
‘the end’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar